Thursday, June 7, 2012

Askep Batu Buli



BATU BULI

  1. KONSEP DASAR
  1. pengertian
batu buli adalah adanya batu ( kalkulus ) pada vesika urinaria. Batu terbentuk pada saat konsentrasi substansi tertentu seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat dan asam urat meningkat.

  1. etiologi
a.       hiperparatiroid
b.      asidosis tubuler renal
c.       malignasi
d.      penyakit granulomaltosa ( sarkoidosis )
e.       masukan vitamin D berlebih
f.       masukan susu dan alkali berlebih

  1. patofisiologi
  1. manifestasi klinis
a.       obstruksi
b.      infeksi
c.       edema
d.      demam
e.       nyeri tekan suprasimfis
f.       mual dan muntah
g.      anuria
  1. komplikasi
a.       infeksi dan sepsis
b.      obstruksi traktus urinarius
c.       edema pada ginjal

  1. pemeriksaan diagnostic
a.       foto rontgen
b.      laboratorium

  1. penatalaksanaan
-          pengurangan nyeri ( morfin, meperiden )
-          pengangkatan batu ( sistostomi )
-          terapi nutrisi  dan medikasi
-          lithotripsy gelombang kejut ekstrakorporeal ( untuk menghancurkan batu dari dalam )
-          sistolitholapaksi ( penghancuran batu dengan memasukkan alat ke kandung kemih dan di jepit hingga hancur )


  1. ASUHAN KEPERAWATAN
  1. pengkajian
aktifitas/istirahat
-          keterbatasan aktifitas/ imobilisasi sehubungan dengan kondisi
sirkulasi
-          peningkatan TD, kulit hangat dan kemerahan
eliminasi
-          penurunan haluaran urine, kandung kemih terasa penuh, perubahan pola berkemih, oliguria, hematuria, piuria
makanan/cairan
-          mual, muntah, nyeri

  1. diagnosa keperawatan
a.       nyeri b/d peningkatan dorongan kontraksi ureter, iskemia selular
b.      perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih oleh batu, inflamasi
c.       kurang pengetahuan tentang kondisi dan prognosis b/d tidak mengenal informasi

  1. intervensi
Dx. I
Tujuan : tampak rileks, nyeri terkontrol
Intervensi:
1.1  cata lokasi, lama, intensitas, skala (0-10) dan penyebaran
1.2  berikan tindakan nyaman ( pijatan punggung )
1.3  bantu penggunaan nafas dalam
1.4  berikan obat sesuai indikasi

Dx. II
Tujuan : berkemih dengan jumlah normal dan pola biasa, tidak mengalami tanda obstruksi
Intervensi :
2.1 awasi pemasukkan dan pengeluaran serta karakteristik urine
2.2 tentukan pola berkemih normal
2.3 periksa semua urine
2.4 selidiki keluhan kandung kemih, palpasi untuk distensi suprapubik

Dx. III
Tujuan : menyatakan pemahaman proses penyakit
Intetvensi :
            kaji ulang proses penyakit dan harapan masa dating
            tekankan pentingnya peningkatan pemasukan cairan
            diet rendah purin, rendah kalsium, rendah oksalat dan rendah kalsium
            diskusikan program obat-obatan

  1. implementasi
pada tahap ini implementasi dapat dilakukan berdasarkan rencana tindakan yang telah disusun. Perawat bekerja sama dengan pasien, keluarga pasien dan tim kesehatan lainnya untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan, intervensi yang telah dilakukan didokumentasikan.

  1. evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan melihat respon pasien terhadap implementasi atau tindakan keperawatan yang telah diberikan dengan memperhatikan tujuan dan criteria hasil yang diharapkan. Evaluasi bias bersifat formatif yaitu dilakukan terus-menerus untuk menilai setiap hasil yang telah di capai. Dan bersifat sumatif yaitu dilakukan sekaligus pada akhir dari semua tindakan keparawatan yang telah dilakukan.


DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marillyn. (2002). Rencana asuhan keperawatan edisi 3. penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta.

Mansjoer, Arif. (2000). Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid 2. Penerbit Media Aesculapius FKUI. Jakarta.

Brunner & Suddarth (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 2 edisi 8. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta.

No comments:

Post a Comment