Friday, November 30, 2018

Video Cara Pencegahan Penularan Leptospirosis

Video Cara Pencegahan Penularan Leptospirosis




Dokumentasi kegiatan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan leptospirosis


Thursday, November 29, 2018

Video Interprofesional collaboration antar team kesehatan



PENGALAMAN SELAMA STUDENT EXCHANGE DI TAIWAN (PART 1)


        Hey Guys, kali ini saya ingin berbagi pengalaman selama menempuh kegiatan pertukaran pelajar di Taiwan. kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bagian dari proses yang harus dilakukan selama menempuh pendidikan Magister Keperawatan di UMY. Pada saat itu negara yang menjadi tujuan kami adalah Taiwan, Thailand, Malaysia, dan China. Berdasarkan hasil undian akhirnya saya mendapatkan negara Taiwan beserta 4 orang rekan lainnya untuk dikunjungi dalam rangka kegiatan Student Exchange. Kota yang akan menjadi tujuan kami adalah Changhua District, dimana kami akan menimba ilmu dan pengalaman di Rumah Sakit Changhua Christian Hospital beserta beberapa rumah sakit cabangnya seperti Erlin christian Hospital dan Yunlin christian Hospital.

         Perjalanan kami dimulai dari Bandara Adi Sudjipto Yogyakarta, dimana kami akan menempuh perjalanan dari jakarta dan singgah di malaysia sebelum akhirnya  terbang menuju Taiwan tepatnya di Taoyuan International Airport

         Saat tiba di Taoyuan International Airport saya melanjutkan perjalanan menuju Taipei ibu kota taiwan dengan menggunakan MRT. Sepanjang perjalanan saya menikmati pemandangan bukit tinggi nan hijau dan kota-kota indah yang di lewati.





      Saya tiba di Taipe pada saat sebelum magrib dan segera menuju penginapan di Space Inn Xinyi Hotel untuk mandi dan beristirahat sejenak. Tujuan Saya selanjutnya adalah Menuju 101 Building yang menjadi Primadona di Taiwan yaitu salah satu gedung tertinggi di dunia. Fasilitas untuk jalan kaki sangat nyaman, dan kota taipei sangatlah bersih dan rapi bagi saya. Tempat saya menginap tidak jauh dari 101 Building mungkin hanya sekitar 5 sampai 10 menit berjalan kaki kita sudah bisa sampai di lokasi



      Saya pun segera memanfatkan Kamera pada Handphone saya dan juga tongsis yang saya bawa untuk mengambil gambar alias Selfie. Negara Taiwan merupakan negara kecil tapi memiliki perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat yang menurut saya patut di tiru oleh negara kita baik dari segi transportasi, tehnologi dan lain sebagai macamnya.

     Setelah menempuh perjalanan yang panjang dari indonesia menuju Taiwan, saya memutuskan untuk beristirahat setelah puas berselfie ria di sekitar 101 Building, Karena esok harinya saya harus kembali ke Taoyuan International Airport yang menjadi titik kumpul saya dengan team saya yang bermalam di Malaysia dan selanjutnya menuju ke Changhua District untuk menimba ilmu selama kurang lebih tiga minggu.

   Pengalaman selama saya di Changhua Christian Hospital akan saya sambung di cerita selanjutnya yaitu Pengalaman Selama Student Exchange di Taiwan (Part 2) yang tentunya tak kalah seru karena rumah sakit ini memiliki manajamen dan tehnologi yang sangat tinggi dalam memberikan pelayanannya. Banyak alat inovatif yang sangat membantu dalam kegiatan perawatan maupun medis. PENASARAN YA.. Sampai Jumpa lagi ya

Terima kasih ya sudah berkunjung ke blog saya. Salam Sukses

Tuesday, December 3, 2013

Askep Dermatitis



DERMATITIS


A. KONSEP MEDIS
1.   DEFINISI
Dermatitis adalah suatu peradangan pada dermis dan epidermis yang dalam perkembangannya memberikan gambaran klinik berupa efloresensi polimorf dan pada umumnya memberikan gejala subjektif gatal. (Mulyono :1986)
Dermatitis adalah peradangan epidermis dan dermis yang memberikan g ejala subjektif gatal dan dalam perkembangannya memberikan efloresensi yang polimorf. (Junaidi Purnawan : 1982)

2.   ETIOLOGI
Berdasarkan etiologinya dermatitis dibagi dalam type :
a.    Dermatits kontak
- Dermatitis kontak toksis akut
Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer kuat / absolut. Contok : H2SO4 , KOH, racun serangga.
- Dermatitis Kontak Toksis Kronik
Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer lemah / relatif. Contoh : sabun , detergen.
- Dermatitis Kontak Alergi
Suatu dermatitis yang disebabkan oleh alergen . Contoh : logam (Ag, Hg), karet, plastik, dll.
b.   Dermatitis Atopik
Suatu peradangan menahun pada lapisan epidermis yang disebabkan zat-zat yang bersifat alergen. Contoh : inhalan (debu, bulu).
c.    Dermatitis Perioral
Suatu penyakit kulit yang ditandai adanya beruntus-beruntus merah disekitar mulut. Penyebabnya tidak diketahui, menyerang wanita berusia 20-60 tahun dan bisa muncul pemakaian salep kortikosteroid diwajah untuk mengobati suatu penyakit.
d.   Dermatitis Statis
Suatu peradangan menahun pada tungkai bawah yang sering meninggalkan bekas, yang disebabkan penimbunan darah dan cairan dibawah kulit, sehingga cenderung terjadi varises dan edema.

3.   PATOFISIOLOGI
Dermatitis merupakan peradangan pada kulit, baik pada bagian dermis ataupun epidermis yang disebabkan oleh beberapa zat alergen ataupun zat iritan.
Zat tersebut masuk kedalam kulit yang kemudian menyebabkan hipersensitifitas pada kulit yang terkena tersebut.
Masa inkubasi sesudah terjadi sensitisasi permulaan terhadap suatu antigen adalah 5-12 hari, sedangkan masa reaksi setelah terkena yang berikutnya adalah 12-48 jam.
Adapun faktor-faktor yang ikut mendorong perkembangan dermatitis adalah gesekan, tekanan, balutan, macerasi, panas dan dingin, tempat dan luas daerah yang terkena dan adanya penyakit kulit lain.

4.   TANDA DAN GEJALA
a. Dermatitis Kontak
Gatal-gatal , rasa tidak enak karena kering, kulit berwarna coklat dan menebal.
b. Dermatitis Atopik
Gatal-gatal , muncul pada beberapa bula pertama setelah bayi lahir, yang mengenai wajah, daerah yang tertutup popok, tangan, lengan dan kaki.
c. Dermatitis Perioral
Gatal-gatal bahkan menyengat, disekitar bibir tampak beruntus-beruntus kecil kemerahan.
d. Dermatitis Statis
Awalnya kulit merah dan bersisik, setelah beberapa minggu / bulan , warna menjadi coklat.

5.   KOMPLIKASI
1. Katarak
2. Infeksi   oleh bakteri , virus da jamur

6.   PENGOBATAN
1. Terapi umum
- Hindari faktor penyebab.
- Jaga kulit jangan sampai kering à pelembab.
- Berikan pengertian untuk tidak digaruk.
2. Terapi Lokal
- Salep / krim / losio kortikosteroid.
3. Terapi Sistemik
- Anti histamin.
- Kortikosteroid ; dosis 40-60 mg.
- Antibiotik ; Eritromisin, Dewasa 4x 250 mg/hr.
                                                                          4x 125 mg/hr.

B.   KONSEP KEPERAWATAN
1.   PENGKAJIAN
- Kaji faktor penyebab terjadinya gangguan.
- Kaji pengetahuan tentang faktor penyebab dan metode kontak.
- Kaji adanya pruritas, pain dan burning.
- Kaji peningkatan stress yang diketahui pasien.
- Kaji tanda-tanda infeksi.
- Riwayat infeksi yang berulang-ulang.
- Kaji faktor yang memperparah.
- Pada    reaksi ringan kulit terlihat merah dan terdapat vesicle.
- Pada reaksi berat terdapat ulceration, bulla buosion.


2.   DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri : gatal berhubungan dengan inflamasi pada kulit.
2. Gangguan body image berhubungan dengan lesi pada kulit.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan garukan.
4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang alergen-alergen dikulit.
5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tahanan primer tidak adekuat.

3.   INTERVENSI
Dx. 1. Nyeri ; Gatal berhubungan dengan inflamasi pada kulit.
Tujuan : Mengurangi rasa gatal.
Tindakan :
- Hindarikan semua bahan yang menyebabkan.
- Jelaskan pengertian untuk tidak digaruk.
- Kolaborasi dokter pemberian anti histamin.
Dx. 2. Gangguan body image berhubungan dengan lesi pada kulit.
Tujuan : Menyatakan penerimaan situasi diri.
                           Pasien memiliki konsep diri yang positif.
Tindakan :
- Kaji makna kehilangan / perubahan pada pasien.
- Berikan penguatan positif terhadap kemampuan dan dorong usaha  untuk mengikuti tujuan rehabilitasi.
- Berikan kelompok pendukung untuk orang terdekat dan beri informasi bagaimana mereka dapat membantu pasien.
Dx. 3. Ganggun integritas kulit berhubungan dengan garukan.
Tujuan : Menunjukkan regenerasi jaringan.
                          Mencapai penyembuhan tepat waktu pada area luka.
Tindakan :
- Kaji warna, ukuran, perhatikan jaringan nekrotik.
- Berikan kompres dingin /  larutan PK untuk lesi eksudatif dan basah.
- Jangan terlalu kuat mengusap-ngusap kulit dengan handuk.
- Anjurkan untuk memakai stoking.
- Kurangi kontak langsung pada area luka.
- Anjurkan untuk tidak menggaruk.
- Dorong pasien menerapkan prinsip-prinsip kebersihan diri.
- Kolaborasi pemberian antibiotik pada infeksi sekunder.
Dx. 4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang alergen-alergen .
Tujuan : Menyatakan pemahaman kondisi, prognosis dan pengobatan.
Tindakan :
-          Penkes yang meliputi pengetahuan pasien untuk mengenali agen penyebab, perjalanan penyakit , faktor yang memperberat dan cara perawatan.

Dx. 5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat.
Tujuan : mencapai penyembuhan luka tepat waktu, bebas eksudat – purulen dan tidak demam.
Tindakan :
-          Tekankan pentingnya teknik cuci tangan yang baik.
-          Periksa area terkena.
-          Kaji adanya tanda-tanda infeksi.
-          Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antibiotik.

4.   IMPLEMENTASI
1) Nyeri ; gatal berhubungan dengan inflamasi pada kulit.
- Menghindarkan semua bahan yang menyebabkan.
- Menjelaskan pengertian untuk tidak digaruk.
- Melaksanakan advis dokter pemberian anti histamin.
2) Gangguan body image berhubungan dengan lesi pada kulit.
- Mengkaji makna kehilangan/perubahan pada pasien.
- Memberikan penguatan positid terhadap kemampuan dan mendorong usaha untuk mengikuti tujuan rehabilitasi.
- Memberikan kelompok pendukung untuk orang terdekat dan memberi informasi bagaimana mereka dapat membantu.
3) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan garukan.
- Mengkaji warna, ukuran, perhatikan jaringan nekrotik.
- Memberikan kompres dingin  / larutan PK untuk lesi eksudatif dan basah.
- Menganjurkan klien untuk jangan terlalu kuat mengusap-usap kulit dengan handuk.
- Menganjurkan klien untuk memakai stoking.
- Mengurangi kontak langsung pada area luka.
- Menganjurkan klien untuk tidak menggaruk.
- Mendorong klien untuk menerapkan prinsip-prinsip kebersihan diri dalam kehidupan sehari-hari.
- Memberikan obat antibiotik pada infeksi sekunder.
4) Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
- Memberikan penkes kepada klien untuk mengenali agen penyebab, perjalanan penyakit, faktor yang memperberat dan cara perawatan.
5) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat.
- Menekankan pentingnya teknik cuci tangan yang baik.
- Memeriksa daerah yang terkena.
- Mengkaji tanda-tanda adanya infeksi.
- Memberikan obat antibiotik.

5.   EVALUASI
Dx.      1. Pasien bebas nyeri , gatal.
2. Individu menilai keadaan dirinya terhadap hal-hal yang realistis.
3. Jaringan berangsur pulih.
 Integritas kulit dapat dipertahankan.
4. Pasien dapat mengungkapkan pengertian mengenai proses penyakit, kemungkinnan komplikasi dan program rehabilitasi.
5. Tidak terjadi infeksi sekunder dan komplikasi.
    Tidak ada eksudat – purulen disekitar luka.


Tuesday, May 28, 2013

CHEFALGIA II

                                                                      CHEFALGIA 
A. DEFINITIONS
 Chefalgia or headache is one of the most important human physical complaints. Headache in fact is a symptom not a disease and can indicate organic disease (neurological or other disease), stress response, vasodilation (migraine), skeletal muscle tension (tension headaches) or a combination of the response (Brunner & Suddart).

B. CLASSIFICATION AND
ETYOLOGI

Headache classification of the most recently issued by the Headache Classification Cimitte of the International Headache Society as follows:1. Migraine (with or without aura)2. Sore lump tense3. Cluster headache and paroxysmal hemicrania4. Various dikatkan headache with structural lesions.5. Dikatkan headache with head trauma.6. Headache associated with vascular disorders (eg, subarachnoid hemorrhage).7. Dihuungkan headache with non-vascular intracranial disorders (eg, brain tumors)8. Headaches associated with the use of chemicals tau drug withdrawal.9. Headache associated with non-cephalic infection.10. Headache associated with metabolic disturbances (hypoglycemia).11. Headache or facial pain associated with disorders of the head, neck or around the head structure (eg, acute glaucoma)12. Cranial neuralgia (pain originating from cranial nerves settled)


C. Pathophysiology 
Headache arise as a result of stimulation of the structures of the head and neck region are sensitive to pain. The buildings are pain-sensitive extracranial muscles okspital, temporal and frontal scalp, subcutaneous arteries and periostium. Skull itself is not sensitive to pain. Intracranial structures consisting of pain-sensitive meninges, especially the basal dura and meninges that block off the sinus venosus and the large arteries at the base of the brain. Most of the brain tissue itself is not sensitive to pain.Stimulation of the buildings that can be: Infection of the lining of the brain: meningitis, encephalitis. chemical irritation of the lining of the brain such as subdural hemorrhage or after pneumo or ensefalografi contrast agent. Stretching urged the lining of the brain due to intracranial space, clogging the passage of liquor, spinous venos thrombosis, cerebral edema or intracranial pressure decreases suddenly or quickly. intracranial arterial vasodilation due to toxic circumstances (such as the common infections, alcohol intoxication, CO intoxication, allergic reactions), metabolic disorders (such as hypoxemia, hypoglycemia and hypercapnia), vasodilating drug use, the state of post-contusio cerebri, acute serebrovasculer insufficiency). extracranial vascular disorders, such as vasodilation (migraine and cluster headache) and inflammation (temporal arteritis) Disruption of muscles that have a relationship with the head, such as the cervical deformans spondiloartrosis. propagation pain (pain reffererd) from the eye (glaucoma, iritis), sinuses (sinusitis), baseol cranial (ca. nasopharyngeal), teeth (third molars pulpitis and urgent dental) and the neck (cervical deformans spondiloartritis. Muscle tension head, neck shoulders as a manifestation psikoorganik in a state of depression and stress. In this case sininim headache of headaches.

D. CLINICAL

 a. MigraineMigraine is a complex phenomenon which has the characteristics of an attack at a specific time and severe headaches that occur repeatedly. Obvious cause of migraines is unknown, but it may be caused by a primary vascular disorder that is usually more common in women and has a strong tendency in the family.Signs and symptoms of migraine on the result of cerebral cortical iskhemia varying degrees. The attack began with a scalp artery vasoconstriction dam retinal and cerebral blood vessels. Intra and extracranial blood vessels dilated, which causes pain and discomfort.Classic migraine can be divided into three phases, namely: Phase aura.Lasted approximately 30 minutes, and can provide an opportunity for the patient to determine the drugs used to prevent the attack. This period is a symptom of impaired vision (glare), tingling, itching sensation on the face and hands, a little weak on the extremities and dizziness.Period is associated with vasoconstriction aura without pain that begins with the initial physiological changes. Reduced cerebral blood flow, with a loss of autoregulation laanjut and CO2 responsiveness damage. Phase headachePhase severe throbbing headache and unable to make the dihungkan with photophobia, nausea and vomiting. Duration of this state varies, a few hours in a day or several days. recovery phasePeriods of muscle contraction neck and scalp are associated with local muscle pain and tension. Fatigue usually occurs, and the patient can sleep for a long time.b. Cluster HeadacheCluster Headache pain is beentuk other vascular lump that often occurs in men. The attack came in the form of a pile or in groups, with the excruciating pain and the eye area and temporal spread stricken face. Pain followed by watery eyes and nasal obstruction. The attack ends from 15 minutes to 2 hours and decreased strength gained.This type of headache is associated with dilatation of the surrounding area and ekstrakranualis arteries, caused by alcohol, nitrites, vasodilator and histamine. These headaches unresponsive to chlorpromazine.c. Tension HeadachePhysical and emotional stress can cause contraction of the muscles of the neck and scalp, which causes tension headaches. Characteristics of this headache feeling no pressure on the forehead, temples, or back of the neck. It is often depicted as a "heavy burden of covering the head". These headaches tend to be chronic rather than weight. Patients requiring sobriety, and usually this is the state of fear that can not be uttered. Symptomatic relief may be given to the location of heat, massage, analgesics, antidepressants and muscle relaxants.E. ASSESSMENTSubjective and objective data is very important to determine the causes and nature of headaches. Subjective Dataa. Understanding of the patient's headache and possible causes.b. Aware of the presence of trigger factors, such as stress.c. Measures - measures to reduce symptoms such as drugs.d. Place, frequency, pattern and nature of pain headache including place, time and interval between headaches.e. Headache onset.f. There prodomal symptoms or notg. . There accompanying symptoms.h. History of headaches in the family (especially important when a migraine).i. Situations that make headaches worse.j. There are allergic or not. Objective Dataa. Behavior: showing symptoms of stress, anxiety or pain.b. Changes in the ability to perform daily activities - day.c. There is anormal assessment of physical assessment system cranial nerve system.d. Body temperaturee. Drainage of the sinuses.In the assessment of headache, some important points to consider. Among them are:a. Localized headaches usually associated with migraine headaches or organic disorders.b. Thorough headache is usually caused by psychological causes or increased intracranial pressure.c. Migraine headaches can move from one side to another kesisi.d. Headache accompanied by increased intracranial pressure timbil usually when I wake up or the headache membengunkan patients from sleep.e. Sinus type headaches occur in the morning and the afternoon to get worse.f. Many headaches associated with stress conditions.g. The pain is dull, annoying, intensified and continued to exist, often occurs in headaches psikogenis.h. Organic materials that cause pain and its still getting bigger.i. Kapala migraine pain may accompany mentruasi.sakit head may be preceded eat foods containing monosodium glutamate, nitrates SODIM, tyramine as well as alcohol.j. Sleeping too long, fast, inhale toxic odors in the workplace limngkungan where insufficient ventilation can cause headaches.k. Oral contraceptives can aggravate migraines.l. Found each of the secondary headaches needs to be studied.


F. DIAGNOSTIC

 1. CT Scan, being easily accessible as an easy and safe way to find abnormalities in the central   nervous system.
2. MRI Scan, with the aim of detecting the condition of the brain and spinal cord pathology using a scanning technique with the power of magnets to create a shadow of the body structure.
3. Lumbar puncture, the cerebrospinal fluid to take the examination. It is not known to do when there is an increase in intracranial pressure and brain tumors, due to the sudden decrease in pressure due to CSF ​​collection.